Contoh singkat Autobiografi inspiratif | Tugas Bahasa Indonesia

AUTOBIOGRAFI IKA KAMILA

                Nama saya Ika Kamila. Saya adalah seorang pilot di maskapai penerbangan Garuda dan Air Asia. Saya lahir di Semarang,31 Mei 1980. Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara,pasangan Anjas dan Uci Satiti. Dan adik saya bernama Aisyah Kamila. Saya menikah pada tanggal 2 Mei 2004 dengan Tino Mahardika,seorang TNI AD. Kami bertemu saat latihan gabungan militer TNI dengan militer penerbangan di Indonesia. Setelah itu kami melanjutkan hubungan hingga ke pelaminan.

            Saya lahir dari keluarga yang sederhana. Meskipun begitu,orangtua saya mewajibkan anak-anaknya untuk menuntut ilmu setinggi mungkin. Masa kecil saya dilalui bersama orang tua dan adik saya di salah satu desa di Semarang. Sejak Taman Kanak-kanak,saya sudah dilatih mandiri oleh kedua orangtua saya. Saya pulang sekolah jalan kaki sekitar 1 km tanpa diantar orang tua karena Bapak harus bekerja dan Ibu sedang hamil tua.

            Setelah Taman Kanak-kanak,saya melanjutkan ke Sekolah Dasar. Waktu SD,saya sering kali mendapat peringkat 1 dan mengikuti banyak lomba antar-SD seperti lomba LCC,MAPSI,MIPA, pidato,bahasa jawa dan lain-lain. Waktu di SD,saya baru pertama kali mengenal kegiatan pramuka. Saya senang sekali mengikuti lomba yang berhubungan dengan kepramukaan. Rasa senang itu berlanjut ketika saya melanjutkan sekolah ke Sekolah Menengah Pertama.

            Di SMP,kegiatan pramuka lebih cenderung berkegiatan di alam terbuka. Mempunyai teman yang pemberani,suka berjelajah dan rasa kerjasama yang tinggi membuat saya sangat ketagihan untuk menjelajahi alam dan bermimpi untuk dapat melihat pemandangan indah dunia ini diatas permukaan tanah. Saya bercita-cita menjadi seorang pilot. Setelah SMP,saya melanjutkan sekolah di SMA unggulan di Semarang dan masuk di Jurusan MIPA. Meskipun saya masuk di jurusan MIPA,saya sangat tidak suka dengan mata pelajaran eksakta salah satunya fisika. Namun,dengan ketidaksukaan terhadap fisika,membuat saya belajar fisika sangat keras, mengingat cita-cita saya yang ingin menjadi seorang pilot.

            Pada saat kelas 12,saya mengatakan kepada orang tua bahwa saya ingin melanjutkan pendidikan di sekolah penerbangan. Awalnya,orangtua saya tidak setuju untuk menyekolahkan saya di sekolah penerbangan dikarenakan saya adalah seorang perempuan dan biaya sekolah penerbangan sangat mahal. Akan tetapi,melihat kesungguhan dan keinginan tinggi saya membuat orangtua saya setuju. Bahkan mereka rela menjual sawah nya untuk dapat menyekolahkan saya.

            Pada tahun 1998 saya mendaftar di Australian National Airline College,Australia. Setelah melakukan rangkaian tes akhirnya saya diterima di sekolah tersebut. Saya bersekolah sambil bekerja menjadi pebisnis online di Australia. Disana saya hidup hemat agar uang hasil kerja sampingan saya tidak terbuang sia-sia. Setelah 4 tahun belajar,saya mendapat sertifikat dari Australian National Airline College. Setelah itu,saya pulang ke Indonesia dan bekerja menjadi pilot di maskpai Garuda dan Air Asia.

            Satu tahun bekerja menjadi pilot,alhamdulilah saya dapat membelikan rumah dan sawah yang dulu pernah orangtua saya jual untuk biaya sekolah saya. Selain itu,saya juga berkewajiban membiayai pendidikan adik saya yang sedang bersekolah di Universitas Indonesia.

           

Pada tahun 2006,teman SMA saya menyelenggarakan reoni. Saya sangat senang bertemu dengan kawan lama. Kami saling berbagi pengalaman. Dengan berbagai profesi,banyak dari mereka yang bersepakat untuk menjalin kerjasama dalam kerja nya. Seperti saya,yang pada Oktober 2007 diundang untuk menjadi narasumber di Aero Flyer Institute. Acara itu diliput oleh semua media baik media lokal maupun internasional. Suatu kebanggan bagi saya dapat diwawancarai oleh seorang jurnalistik professional Indonesia yaitu Aulia Jihan yang juga teman saya dari SMA. Acara tersebut juga dihadiri pengusaha pembuat pesawat terkenal dunia yang merupakan teman lama saya. Beliau adalah Robbi,bekerja di Jerman.

            Setelah berlalu peristiwa tersebut,saya diizinkan oleh suami saya untuk melanjutkan study di California agar dapat naik jabatan menjadi captain. Setelah lulus,saya ditawari untuk menjadi captain pilot di beberapa Negara di benua Amerika. Tetapi,saya menolak. Jika saya harus memilih,saya pasti memilih bekerja di Indonesia dan maju negara sendiri bukan di negara orang.

Autobiografi diatas hanya sebuah karangan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Mohon maaf bila banyak kesalahan. Saya masih dalam tahap belajar. Semoga bermanfaat,terima kasih.